Meskipun demikian, tuntutan nafkah anak sebesar Rp 20 juta per bulan oleh Tengku Dewi tetap menimbulkan kontroversi. Banyak pihak meragukan keabsahan tuntutan tersebut, mengingat kabar bahwa Tengku Dewi tidak memiliki harta gono-gini. Hal ini mendorong banyak orang untuk mencari informasi lebih lanjut terkait dengan kondisi keuangan Tengku Dewi dan benar tidaknya klaim mengenai kekayaannya.
Dalam konteks seperti ini, apakah klaim bahwa Tengku Dewi tidak memiliki harta gono-gini benar-benar mempengaruhi kemungkinan untuk mendapatkan nafkah sebesar itu? Apakah harta gono-gini merupakan satu-satunya pertimbangan dalam menentukan nafkah yang layak? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bahan perdebatan di media sosial, memperkuat keinginan banyak orang untuk mendapatkan kejelasan terkait dengan kasus tersebut.
Meskipun demikian, belum ada kejelasan mengenai keabsahan klaim bahwa Tengku Dewi tidak memiliki harta gono-gini. Sementara sebagian masyarakat bersimpati terhadap kasus ini, yang lain tetap mempertanyakan alasan di balik tuntutan nafkah sebesar itu. Seiring berjalannya waktu, harapan banyak pihak adalah bahwa kasus ini akan menemukan titik terang dan terungkaplah kebenaran di balik klaim-klaim yang menimbulkan kontroversi ini.