Hal seperti ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih bijaksana dalam menilai dan memahami perubahan pada penampilan seseorang, serta memperhatikan aspek kesehatan sebagai faktor utama dalam proses pengambilan keputusan terkait tindakan medis. Dengan demikian, stigma negatif terhadap operasi plastik dapat berkurang, dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi individu dalam menjalani tindakan medis dapat terbentuk.
Dari kejadian ini, pentingnya komunikasi dan penjelasan terbuka dari individu yang menjalani operasi plastik juga dapat menyadarkan publik akan fakta bahwa keputusan tersebut banyak dipengaruhi oleh kondisi kesehatan yang memerlukan perhatian lebih lanjut. Akan lebih baik jika publik memahami bahwa operasi plastik bukanlah tindakan yang semata-mata untuk tujuan kecantikan, namun juga dapat menjadi pilihan yang dibutuhkan untuk kesehatan seseorang.