Dalam situs resmi FIFA, terungkap bahwa Salman pertama kali muncul dalam sorotan publik pada tahun 2009 ketika dia bersaing dengan Bin Hammam untuk mendapatkan kursi di badan pembuat keputusan FIFA. Saat itu, dia hanya kalah dengan selisih satu suara. Di era kepemimpinannya, Salman diharapkan untuk mengemban tanggung jawab untuk menjaga keadilan dalam sepak bola Asia selama 14 tahun hingga masa jabatannya berakhir pada 2027.
Salah satu momen terkenal Salman adalah saat dia terpilih kembali sebagai Presiden AFC. Dalam pernyataannya, dia menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya untuk memimpin AFC selama empat tahun lagi. Namun, keputusan yang muncul dari pertandingan Bahrain vs Indonesia telah menimbulkan pertanyaan baru terkait independensi presiden AFC yang berasal dari negara yang terlibat dalam kontroversi sepak bola tersebut.
Kontroversi ini menegaskan pentingnya memastikan independensi organisasi sepak bola seperti AFC untuk dapat mempertahankan keadilan dalam setiap pertandingan. Salah satu cara untuk memastikan hal ini adalah dengan menempatkan pemimpin yang dapat diterima secara luas oleh semua pihak yang terlibat dalam sepak bola.
Konflik kepentingan dapat muncul dan merugikan satu pihak jika independensi lembaga tersebut terganggu. Oleh karena itu, perlunya transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan kepemimpinan organisasi sepak bola, terutama jika jabatan tersebut mempengaruhi keputusan dalam pertandingan yang melibatkan banyak negara.
Keputusan untuk menempatkan presiden AFC yang berasal dari Bahrain haruslah ditinjau ulang untuk menjaga integritas dan independensi AFC. Hal ini bukan hanya penting untuk menjamin keadilan dalam sepak bola, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap negara yang tergabung dalam AFC merasa percaya dan dihormati dalam setiap keputusan yang dibuat oleh lembaga tersebut. Independensi yang terjamin akan memberikan kepastian bahwa setiap pertandingan di bawah naungan AFC akan dipimpin dengan keadilan dan obyektivitas sesuai dengan semangat fair play dalam sepak bola.