Kejadian kedua yang tak kalah mencengangkan adalah ketika Aurelie menemukan sebuah CD dalam majalah yang ada di studio les balet. Ia merasa jarang mendapat hadiah, sehingga ia merasa tertarik untuk mengambil CD tersebut. Awalnya, ibunya melarang tindakan Aurelie, tetapi akhirnya mengizinkan karena melihat keinginan anaknya. Dari situlah, Aurelie merasakan sensasi yang menarik saat mengambil sesuatu yang bukan miliknya, yang akhirnya semenjak saat itu, ia terus melanjutkan kebiasaan klepto-nya.
Aurelie mengakui bahwa saat masih kecil, ia sering kali mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak ia butuhkan, semata-mata untuk kesenangan pribadi dan rasa ingin tahu. Ia merasa senang melihat reaksi teman-temannya ketika ia 'menghilangkan' barang-barang mereka. Untungnya, kebiasaan klepto Aurelie berhenti ketika ia berusia 11 tahun. Pengaruh lingkungan keluarga sangat berperan dalam menghentikan kebiasaan buruk tersebut, dan memberinya pemahaman bahwa mencuri adalah tindakan yang salah dan tidak etis