Tampang.com | Kunjungan tokoh teknologi dunia sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates, ke Indonesia kembali menyita perhatian publik. Dalam pertemuan eksklusif yang berlangsung baru-baru ini, Gates bertatap muka langsung dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto, didampingi oleh sejumlah menteri penting dan deretan pengusaha papan atas, termasuk orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu.
Kehadiran Gates di tanah air bukan sekadar kunjungan biasa. Ia dikenal luas bukan hanya sebagai pionir teknologi, tetapi juga sebagai salah satu filantropis terbesar di dunia. Meski pernah menyandang gelar sebagai orang terkaya sejagat, posisi Bill Gates kini mengalami penurunan signifikan.
Menurut data real-time Forbes per Rabu (7/5/2025), kekayaan Bill Gates tercatat sebesar US$ 112,5 miliar, membuatnya berada di peringkat ke-13 orang terkaya di dunia. Turunnya posisi Gates dari 10 besar ini bukan karena penurunan bisnis, melainkan karena pilihan hidupnya yang penuh dedikasi terhadap filantropi.
Dalam berbagai kesempatan, Gates telah menegaskan bahwa 99% kekayaannya akan disumbangkan untuk kegiatan amal dan sosial. Hanya 1% dari hartanya yang akan diwariskan kepada ketiga anaknya. Keputusan ini bukan tanpa alasan, dan mencerminkan nilai-nilai kuat yang dipegang Gates tentang kemandirian dan tanggung jawab sosial.
"Saya tidak ingin anak-anak saya hidup dalam bayang-bayang kekayaan. Mereka harus menemukan jalan mereka sendiri, membangun kesuksesan atas kemampuan dan kerja keras mereka," ujar Gates dalam wawancara terdahulu.
Gates menolak gagasan membangun “dinasti kekayaan” di mana anak-anak hanya menjadi pewaris harta tanpa pengalaman dan perjuangan. Baginya, warisan terbaik bukanlah uang, melainkan pendidikan, nilai hidup, dan kesempatan untuk tumbuh sebagai individu yang mandiri.