Keduanya harus memilih: mempertahankan hubungan apa adanya, mengambil langkah besar bersama, atau justru mengutamakan mimpi masing-masing.
Adegan pertengkaran mereka menjadi salah satu momen paling kuat di film—tanpa teriak-teriak, hanya dua orang yang benar-benar bingung antara cinta dan masa depan.
Ending yang Manis dan Realistis
Berbeda dari film romantis yang klise, “Yakin Nikah” memilih ending yang membumi. Mila dan Rega tidak langsung menikah ataupun putus. Mereka sepakat untuk memberi ruang bagi satu sama lain—bukan sebagai penghindaran, tetapi sebagai keputusan dewasa agar mereka melangkah dengan keyakinan penuh, bukan paksaan.
Keputusan itu membuat film ini terasa sangat relevan dengan kehidupan nyata. Alih-alih menjual dongeng, film ini menawarkan pesan lembut namun kuat: pernikahan bukan perlombaan. Yang penting bukan cepat, tetapi tepat.
“Yakin Nikah” berhasil menjadi film romantis yang bukan hanya menghibur, tetapi juga menyentuh isu nyata pasangan modern. Dengan alur yang ringan namun dalam, akting kuat, serta humor segar, film ini membuat penonton pulang dengan satu pertanyaan yang menampar:
“Sudah yakin bahagia, atau hanya ikut-ikutan ingin menikah?”
Film ini bukan sekadar tontonan, tetapi cermin bagi banyak hubungan masa kini.