Tampang

Pesona Klasik: Resensi Buku Sastra yang Abadi

8 Jul 2024 23:02 wib. 271
0 0
Pesona Klasik: Resensi Buku Sastra yang Abadi
Sumber foto: google

Sastra klasik memiliki pesona yang tidak pernah pudar seiring berjalannya waktu. Karya-karya yang telah melalui ujian zaman ini tetap relevan dan menarik untuk dibaca, bahkan di era modern ini. Dalam artikel ini, kita akan meresensi beberapa buku sastra klasik yang tetap abadi dan memikat hati para pembacanya.

1. "Pride and Prejudice" oleh Jane Austen

"Pride and Prejudice" adalah salah satu karya paling terkenal dari Jane Austen. Novel ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1813 dan telah menjadi salah satu novel yang paling dicintai sepanjang masa. Cerita ini mengisahkan tentang Elizabeth Bennet, seorang wanita muda yang cerdas dan penuh semangat, dan perjalanannya dalam memahami cinta, keluarga, dan masyarakat.

Salah satu aspek yang membuat "Pride and Prejudice" begitu menawan adalah karakter-karakternya yang kuat dan berkembang dengan baik. Elizabeth Bennet adalah tokoh yang mudah untuk disukai dengan kecerdasannya dan pandangannya yang tajam terhadap kehidupan di sekitarnya. Mr. Darcy, meskipun awalnya tampak sombong, ternyata memiliki kedalaman dan kebaikan yang mengejutkan.

Austen menggunakan gaya bahasa yang elegan dan penuh dengan ironi, membuat pembaca terhanyut dalam dunia yang ia ciptakan. Tema-tema seperti pernikahan, status sosial, dan kesalahpahaman yang sering terjadi antara pria dan wanita tetap relevan hingga saat ini.

2. "To Kill a Mockingbird" oleh Harper Lee

Diterbitkan pada tahun 1960, "To Kill a Mockingbird" karya Harper Lee dengan cepat menjadi klasik modern. Novel ini berlatar di Alabama selama Depresi Besar dan diceritakan melalui sudut pandang Scout Finch, seorang gadis muda yang berusaha memahami dunia di sekitarnya.

Tema utama dalam "To Kill a Mockingbird" adalah ketidakadilan rasial dan pentingnya moralitas. Ayah Scout, Atticus Finch, adalah seorang pengacara yang berusaha membela seorang pria kulit hitam yang dituduh melakukan pemerkosaan terhadap seorang wanita kulit putih. Melalui cerita ini, Harper Lee mengeksplorasi isu-isu serius tentang rasisme, prasangka, dan keberanian moral.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Past Tense
0 Suka, 0 Komentar, 1 Jun 2024

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.