Namun, fakta bahwa episode tersebut dirilis 16 tahun sebelum Trump terpilih, menambah elemen misteri dan memicu teori konspirasi. Beberapa orang percaya bahwa pencipta acara tersebut mungkin memiliki informasi rahasia atau akses ke wawasan yang tidak diketahui oleh publik. Teori ini semakin diperkuat oleh beberapa prediksi lain yang dianggap akurat, seperti kebangkitan smartwatches dan krisis ekonomi Yunani.
Kenapa Teori Konspirasi Berkembang?
Ada beberapa alasan mengapa teori konspirasi tentang prediksi "The Simpsons" begitu berkembang. Pertama, serial ini telah berjalan selama lebih dari tiga dekade, yang berarti ada banyak episode yang bisa diinterpretasikan ulang berdasarkan kejadian nyata. Kedua, kecenderungan manusia untuk mencari pola dan makna dalam kejadian acak juga berperan. Dalam psikologi, ini dikenal sebagai apofenia, yaitu kecenderungan untuk melihat pola yang tidak ada dalam data yang acak.
Selain itu, media sosial dan internet telah mempercepat penyebaran teori konspirasi. Ketika sebuah prediksi "The Simpsons" menjadi kenyataan, berita tersebut dengan cepat menyebar dan menarik perhatian, memperkuat keyakinan bahwa serial ini memiliki kemampuan untuk meramalkan masa depan.
Kritik Terhadap Teori Konspirasi
Meskipun banyak yang percaya pada kemampuan prediksi "The Simpsons", ada juga kritik yang menyatakan bahwa klaim ini terlalu dilebih-lebihkan. Para kritikus berpendapat bahwa dengan jumlah episode yang sangat banyak, beberapa prediksi memang bisa secara kebetulan menjadi kenyataan. Selain itu, banyak dari apa yang dianggap sebagai "prediksi" sebenarnya lebih merupakan komentar sosial atau parodi dari tren dan kejadian yang sudah ada saat episode tersebut dibuat.