Ustadz Adi Hidayat juga mengajarkan bahwa tawakal merupakan bentuk kepercayaan yang mendalam terhadap takdir Allah. Seorang Muslim yang memiliki tawakal yang benar akan mampu menerima hasil dari usahanya dengan lapang dada, baik itu sukses atau kegagalan. Ini akan membantu individu untuk lebih mudah mengatasi rasa frustrasi dan ketidakpastian yang sering muncul dalam hidup.
Tawakal dan Usaha: Hubungan yang Seimbang
Salah satu hal yang sering disoroti oleh Ustadz Adi Hidayat adalah pentingnya keseimbangan antara usaha dan tawakal. Dalam Islam, ada prinsip bahwa seseorang harus berusaha semaksimal mungkin sebelum berserah diri kepada Allah. Ustadz Adi Hidayat sering menjelaskan bahwa tawakal bukan berarti meninggalkan usaha, tetapi justru menggabungkan usaha dengan sikap tawakal. Ini adalah bentuk keyakinan bahwa segala usaha yang dilakukan adalah bagian dari rencana Allah dan hasil akhirnya adalah keputusan Allah.
Sebagai contoh, dalam konteks bisnis, seorang pengusaha diharapkan untuk berusaha keras dalam mengelola usahanya dengan baik. Namun, setelah melakukan semua usaha yang bisa dilakukan, ia harus berserah diri kepada Allah mengenai hasil dari usahanya. Ini adalah bentuk tawakal yang sesuai dengan ajaran Islam, di mana usaha dan tawakal berjalan beriringan.
Tawakal dalam Menghadapi Ujian dan Musibah
Ustadz Adi Hidayat juga membahas bagaimana tawakal dapat membantu seseorang dalam menghadapi ujian dan musibah. Ketika seseorang mengalami kesulitan atau musibah, tawakal mengajarkan untuk tetap bersabar dan percaya bahwa Allah memiliki rencana terbaik. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan bahwa tawakal dalam menghadapi musibah tidak hanya berarti menerima keadaan, tetapi juga berusaha untuk tetap positif dan mencari hikmah di balik ujian yang diberikan.