Di tengah semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya lingkungan, aksi hijau menjadi topik yang semakin hangat dibicarakan. Salah satu aksi yang paling sederhana namun berdampak besar adalah menanam pohon. Selain memberikan manfaat bagi alam, kegiatan ini juga bisa menjadi bentuk sedekah. Dalam konteks ini, masyarakat sering menyebutnya sebagai “pohon pahala.”
Mengapa menanam pohon dianggap sebagai pohon pahala? Setiap pohon yang ditanam dapat memberikan berbagai manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pertama-tama, pohon berfungsi sebagai penyedia oksigen. Proses fotosintesis pada pohon mengubah karbon dioksida menjadi oksigen, sehingga menambah ketersediaan udara bersih bagi kita semua. Ini adalah salah satu bentuk sedekah oksigen yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Selain itu, menanam pohon juga dapat membantu mengurangi polusi udara. Dengan menyerap polutan dan menyimpan karbondioksida, pohon berperan aktif dalam menjaga kualitas udara yang kita hirup. Dalam sebuah studi, disebutkan bahwa sebuah pohon dewasa dapat menyerap hingga 48 pon karbon dioksida setiap tahun. Ini menunjukkan betapa besar peran pohon dalam menjaga keseimbangan ekosistem.
Pohon juga berfungsi sebagai penahan erosi tanah dan pengatur siklus air. Akar pohon membantu menstabilkan tanah, mencegah longsor, dan memfilter air hujan sebelum masuk ke dalam tanah. Ketika pohon ditanam di daerah yang terdegradasi, mereka membantu memulihkan kesehatan tanah dan meningkatkan kualitas lahan. Dalam jangka panjang, ini akan memberikan dampak positif terhadap pertanian dan ketahanan pangan.