Kedua bulan, yaitu Mei dan Juli 2024, dipilih karena pada bulan-bulan tersebut terjadi perubahan signifikan dalam posisi matahari terhadap Ka'bah, yang kemudian berdampak pada perubahan arah kiblat. Hal ini telah dihitung dan diprediksi oleh para ahli astronomi dan diperkirakan akan memengaruhi jutaan umat Islam di seluruh dunia.
Pengaruh Rashdul Kiblat ini tidak hanya bersifat teknis terkait dengan arah shalat saja, tetapi juga memiliki makna simbolis yang dalam dalam ajaran Islam. Dalam konteks spiritual, perubahan arah kiblat dianggap sebagai pengingat akan perubahan yang terus menerus terjadi dalam kehidupan manusia, serta sebagai bentuk ketaatan umat Muslim dalam mengikuti tuntunan agama.
Fenomena Rashdul Kiblat ini juga menunjukkan betapa pentingnya keterkaitan antara ilmu pengetahuan dan agama dalam kehidupan umat Islam. Melalui perhitungan astronomi, umat Islam dapat lebih memahami dan mempersiapkan diri menghadapi perubahan-perubahan dalam ibadah mereka secara lebih mendalam.
Dengan demikian, fenomena Rashdul Kiblat pada Mei dan Juli 2024 merupakan suatu peristiwa yang membutuhkan perhatian khusus dari umat Islam di seluruh dunia. Penyesuaian arah kiblat menjadi suatu tindakan yang sangat penting dalam menjaga keabsahan ibadah shalat. Umat Muslim di seluruh dunia diharapkan untuk memahami pengertian dan makna dari Rashdul Kiblat ini serta bersiap untuk melakukan penyesuaian arah kiblat yang diperlukan.