Ketika tiba di Jawa Tengah, para biksu Thudong disambut dengan penuh hormat oleh masyarakat lokal. Salah satu momen mengharukan terjadi ketika mereka singgah di Masjid Agung Kauman, Semarang. Di sana, mereka berdialog dengan para pemuka agama Islam, bahkan mempelajari cara berwudu sebagai simbol toleransi antariman. Gestur ini menjadi simbol kuat kerukunan antarumat beragama di Indonesia, yang tak hanya dibangun lewat kata, tetapi juga tindakan nyata.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara resmi menyambut kedatangan mereka di kantornya. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa perjalanan Thudong bukan hanya menginspirasi umat Buddha, tapi juga membawa pesan universal tentang perdamaian, ketekunan, dan penghormatan terhadap sesama. Ia juga menegaskan bahwa Jawa Tengah bangga menjadi bagian dari perjalanan spiritual ini dan akan terus mendukung upaya lintas kepercayaan untuk membangun harmoni.
Para biksu dijadwalkan tiba di Candi Borobudur pada 12 Mei 2025 bertepatan dengan perayaan Hari Raya Waisak. Di tempat suci itu, mereka akan bergabung dengan ribuan umat Buddha dari berbagai penjuru dunia. Perjalanan panjang ini bukan hanya melatih ketahanan fisik, tetapi juga membawa pesan perdamaian dunia yang mendalam.