Nabi Muhammad SAW, sebagai utusan Allah, bukan hanya dikenal karena ajaran spiritual dan moralnya, tetapi juga sebagai sosok yang memberikan perhatian besar terhadap alam dan lingkungan. Dalam konteks kehidupan modern yang semakin memperhatikan isu-isu lingkungan, jejak ekologis nabi dapat menjadi teladan yang berharga bagi kita semua.
Dalam sejarah Islam, banyak sekali contoh yang menunjukkan hubungan Nabi Muhammad SAW dengan alam. Beliau adalah seseorang yang sangat menghargai lingkungan dan selalu mengajak ummatnya untuk menjaga keselarasan antara kehidupan manusia dengan alam. Salah satu aspek penting dari ajaran nabi dan alam adalah prinsip bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi, dengan tugas untuk merawat dan memelihara alam. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat.'" (QS. Al-Baqarah: 30). Dari sini, kita dapat memahami bahwa ada tanggung jawab besar yang diemban oleh manusia untuk menjaga keseimbangan alam.
Salah satu jejak ekologis nabi yang paling terlihat adalah perhatiannya terhadap pohon dan tumbuhan. Dalam sebuah hadis disebutkan, "Jika ada di antara kalian yang memiliki benih pohon dan ia mampu menanamnya sebelum datang hari kiamat, maka tanamlah." (HR. Ahmad). Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menanam pohon dan melestarikan flora sebagai bagian dari tanggung jawab umat manusia. Dalam pandangan nabi, setiap tindakan menjaga alam, sekecil apapun, memiliki nilai yang besar di hadapan Allah.