Dalam pandangan agama, merokok memang dianggap sebagai perbuatan yang merugikan kesehatan dan dijauhi. Namun, agama juga mengajarkan tentang kehadiran belas kasih dan pengampunan. Seseorang yang merokok namun tetap beribadah dengan sungguh-sungguh masih dapat diterima dalam pandangan agama, asalkan ia berusaha untuk meninggalkan kebiasaan merokoknya. Agama juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, sehingga merokok mungkin dilihat sebagai perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.
Dari perspektif kesehatan, merokok dan beribadah dapat dianggap sebagai dua hal yang saling bertentangan. Aktivitas merokok tidak hanya berdampak buruk bagi kesehatan individu yang melakukannya, tetapi juga dapat mengganggu kesehatan orang lain di sekitarnya. Kebiasaan merokok di dalam lingkungan ibadah, seperti di dalam masjid atau gereja, dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi jemaah lainnya. Oleh karena itu, dalam konteks kehidupan sosial, keberadaan rokok di tempat ibadah masih menjadi perdebatan yang kontroversial.