Selepas sholat isyak, Sukamto keluar masjid, memakai sandal hendak pulang, tiba-tiba dari belakang terdengar teriakan…
Cak Munir : “To… Sukamto…” (berteriak)
Sukamto : “Eh Cak Munir, gmana Cak ??” (sambil menoleh ke belakang)
Cak Munir : “Apanya yang gmana, To??
Ya… Kamu itu gmana?? Kan tadi kamu yang belum kelar ngomongnya…”
Sukamto : “Owalah yang tadi ta, Cak??!
Ya itu, Cak… Kan ibadah haji itu bagi yang mamou, Cak… Apalagi di Indonesia, biayanya ya tetep saja mahal. Biaya juga selalu naik kan???!! (sambil mengernyitkan dahi)
Mendengar ucapan Sukamto seperti itu, Cak Munir langsung saja menyahutnya…
Cak Munir : “Pasti kamu pakai dalil Surat Ali Imron ayat 97 kan?!!
Bahwa hak Alloh yang wajib atas manusia adalah ibadah haji, yaitu bagi orang yang mampu jalannya menuju kesana.”
Sukamto : “Iya, Cak… Memang seperti itu kan??!” (dengan PD-nya)
Cak Munir : “Gini ya, To… Berarti kamu ini menolak ibadah haji dengan ayat Al Quran lo, To!!
Kamu tidak begitu saja mentah-mentah menyimpulkan seperti itu. Apalagi ini masalah ibadah haji lo, To.
Kamu yakin kan kalau ibadah haji itu wajib? Kalau ibadah haji itu termasuk rukun Islam, termasuk pondasinya Islam?” (sambil mengelus dada)
Sukamto : “Ya…Iyaalah, Cak… Tapi kan memang seperti itu ayatnya, Cak!!”
Cak Munir : “Tidak seharusnya kamu mengambil kesimpulan yang seolah melemahkan perintah Alloh, To. Haji itu perintah mutlak dari Alloh lo, To.”
Sukamto : “Hloh… Saya tidak melemahkan perintah Alloh, Cak… Waduuhhhh…”
Cak Munir : “Seharusnya kamu pelajari juga rangkaian ayat nya, jangan dipahami sepotong saja ayatnya!!” (mulai geram)
Sukamto : “Ohhhh…. Gitu ya, Cak? Iya sih, Cak… Kadang-kadang kalau say abaca terjemahan ayat sepotong-potong gitu kok jadi aneh ya… Ada beberapa yang sulit dipahami, tidak ada hubungannya.
Oke deh, Cak… Sekarang tolong saya dijelaskan tentang ayat haji tersebut ya….”
Sukamto mulai menyadari kesalahannya. Sekarang berbalik dia yang bersemangat untuk membuka hati, mencari ilmu dan menambah kefahaman terhadap ayat-ayat Al Quran, terutama mengenai ibadah haji tersebut. Selanjutnya Cak Munir mulai menjelaskan dengan gambling tentang Surat Ali Imron ayat 97, bahwa rangkaian terdekat ayat tersebut adalah dimulai dari ayat 95 yang menjelaskan bahwa Alloh adalah Dzat yang Maha Benar dan Alloh menggunakan Nabi Ibrohim AS sebagai pancingan untuk memberitahukan tentang perintah kewajiban haji pada manusia.
Perlu kita ketahui, di ayat-ayat yang dijelaskan di Al Quran, dapat kita ketahui metode dakwah yang diterapkan oleh Alloh kepada hamba-Nya, yaitu kebanyakan adalah Alloh memulainya dengan langsung menyebutkan secara vulgar tentang sebuah perintah atau larangan. Kemudian apabila hamba-Nya belum bisa menerimanya, maka Alloh akan memberikan gambaran-gambaran untuk memotivasi hamba-Nya agar mau beriman. Apabila hamba belum juga mau beriman, maka Alloh akan menceritakan kisah-kisah di zaman dahulu sebagai contoh bagi umat yang ada di zaman sekarang. Selanjutnya apabila hamba tetap belum bisa beriman, maka Alloh mulai memberikan motivasi reward, Alloh menceritakan kebaikan-kebaikan, menunjukkan manfaat dan pahala jika mau mengerjakan suatu perintah atau menghindari suatu larangan. Dan yang paling akhir apabila hamba tetap tidak mau beriman, maka Alloh akan memberikan motivasi ancaman, Alloh akan menunjukkan kerugian-keruagian bahkan ancaman berupa siksa api neraka.