Selain itu, proses membaca Al-Qur’an juga dapat menjadi bentuk meditasi. Ketika seseorang fokus pada bacaan, pikiran dan perhatian mereka cenderung teralihkan dari masalah sehari-hari. Hal ini dapat mengurangi stres dan kecemasan. Membaca Al-Qur’an memerlukan konsentrasi, sehingga pikiran yang biasa berkeliaran dapat terfokus pada ayat-ayat suci tersebut. Dalam keadaan ini, sulit untuk memikirkan hal-hal yang mengganggu, membuat hati menjadi lebih tenang dan damai.
Salah satu aspek lain yang membuat membaca Al-Qur’an bisa menenangkan hati adalah keberadaan hubungan langsung dengan Tuhan. Al-Qur’an tidak hanya dibaca, tetapi juga dihayati. Dalam setiap ayat yang dibaca, umat Muslim diajak untuk merenungkan makna yang terkandung di dalamnya. Proses refleksi ini memperdalam hubungan spiritual seseorang dengan Allah, yang bisa membawa ketenangan dan ketentraman. Merasa dekat dengan Sang Pencipta dapat memberikan rasa aman dan nyaman, terutama dalam momen-momen sulit.
Membaca Al-Qur’an juga sering kali dihubungkan dengan dzikir, yang berarti mengingat Allah. Dalam Islam, mengingat Allah adalah sumber ketenangan bagi hati. Ketika seseorang membaca Al-Qur’an, mereka sebenarnya sedang berdzikir dan merenungkan kebesaran-Nya. Ini membuat jiwa menjadi lebih tenang dan terhindar dari kegelisahan yang sering dialami dalam kehidupan duniawi.