Buya Yahya juga menuturkan bahwa di dalam Islam, ada pandangan bahwa mayat orang-orang yang jahat atau kafir dapat menimbulkan bau tidak sedap. Hal ini sejalan dengan apa yang terjadi pada makam Abu Lahab. Menurutnya, pengamalan buruk yang dilakukan oleh Abu Lahab semasa hidupnya telah memicu adzab yang diterima olehnya, yang kemudian menghasilkan aroma tidak sedap tersebut.
Pandangan Buya Yahya tersebut memicu perbincangan dan penelitian lebih lanjut mengenai makam Abu Lahab. Banyak pihak yang tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang fenomena ini. Bahkan, hal ini juga menjadi salah satu perbincangan menarik di kalangan umat Islam di Indonesia.
Perbincangan mengenai makam Abu Lahab yang bau busuk juga tidak luput dari analisis ilmiah. Beberapa penelitian telah mencoba untuk mencari penjelasan yang lebih rasional terkait aroma kurang sedap tersebut. Namun, sampai saat ini, belum ada penjelasan yang dapat memuaskan penasaran banyak orang.
Beberapa pakar sejarah dan arkeolog menduga bahwa kondisi geografis dan sifat tanah di sekitar makam Abu Lahab dapat menjadi salah satu faktor penyebab aroma kurang sedap. Namun, pandangan ini tidak dapat menggugah keyakinan umat Islam yang meyakini bahwa aroma tersebut merupakan bentuk azab kepada Abu Lahab.