Salah satu isu utama yang perlu dibahas adalah keberlanjutan dalam praktik pertanian dan konsumsi sumber daya. Banyak komunitas Muslim yang sangat bergantung pada pertanian sebagai sumber mata pencaharian. Oleh karena itu, menerapkan prinsip-prinsip ekoteologi dalam pertanian bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan ketahanan pangan di tengah tantangan perubahan iklim. Penerapan teknik pertanian yang berkelanjutan, seperti agroekologi, bisa menjadi contoh konkret di mana prinsip Islam dan gagasan ekoteologi dapat bersinergi.
Selain itu, Islam juga memberikan pesan yang jelas tentang pengelolaan air dan energi. Dalam konteks krisis iklim, pengelolaan sumber daya ini menjadi krusial. Banyak negara Muslim yang mengalami masalah terkait kelangkaan air dan energi. Dengan mengedepankan ajaran Islam dan prinsip ekoteologi, umat bisa lebih bertanggung jawab dan efisien dalam menggunakan sumber daya ini, sehingga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dalam dunia yang semakin global, dialog tentang lingkungan juga harus melibatkan interaksi antaragama. Islam, dengan ajarannya yang universal dan menghargai keragaman, dapat berkolaborasi dengan tradisi spiritual lainnya untuk mengatasi krisis iklim. Ini bisa melibatkan berbagai kegiatan seperti kampanye kesadaran, acara pendidikan, dan proyek komunitas yang menekankan pentingnya merawat bumi.