2. Perkembangan Gereja di Yerusalem
Setelah Pentakosta, gereja Kristen awal mengalami pertumbuhan pesat di Yerusalem. Para rasul terus mengajarkan ajaran Yesus dan melakukan mukjizat, seperti penyembuhan dan pembebasan dari roh jahat. Kisah Para Rasul mencatat beberapa mukjizat yang dilakukan oleh Petrus dan Yohanes, termasuk penyembuhan seorang yang lumpuh di gerbang Indah (Kisah Para Rasul 3:1-10).
Gereja di Yerusalem juga dikenal karena kehidupan komunitas yang penuh kasih, di mana orang-orang yang percaya berbagi harta mereka dan merawat kebutuhan satu sama lain (Kisah Para Rasul 2:44-45). Namun, pertumbuhan ini juga menarik perhatian otoritas Yahudi yang mulai menekan dan menganiaya para pengikut Yesus.
3. Penganiayaan dan Penyebaran Misi
Penganiayaan terhadap gereja Kristen awal mencapai puncaknya dengan kemartiran Stefanus, di mana ia dirajam sampai mati karena kesaksiannya tentang Yesus (Kisah Para Rasul 7). Peristiwa ini menyebabkan banyak orang Kristen melarikan diri dari Yerusalem dan menyebar ke daerah-daerah sekitarnya seperti Yudea dan Samaria.
Salah satu dampak dari penganiayaan ini adalah penyebaran Injil ke wilayah yang lebih luas. Para pengikut Yesus yang melarikan diri membawa pesan Kristen ke kota-kota baru, termasuk Antiokhia, di mana mereka pertama kali disebut "orang Kristen" (Kisah Para Rasul 11:26).
4. Misi Paulus dan Ekspansi Gereja
Saul, yang kemudian dikenal sebagai Paulus, awalnya adalah seorang penganiaya Kristen sebelum mengalami pengalaman pertobatan yang dramatis di jalan menuju Damaskus (Kisah Para Rasul 9). Setelah pertobatannya, Paulus menjadi salah satu misionaris terbesar gereja Kristen, melakukan perjalanan misi ke berbagai wilayah di Kekaisaran Romawi.