Selain puasa Asyura, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu'a. Anjuran ini bertujuan untuk membedakan praktik puasa umat Islam dengan tradisi puasa Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Dengan berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, umat Islam menunjukkan identitas dan syariatnya yang unik.
Keutamaan bulan Muharram juga terlihat dari berbagai peristiwa bersejarah yang terjadi pada bulan ini. Selain peristiwa penyelamatan Nabi Musa AS, bulan Muharram juga menjadi saksi peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Peristiwa hijrah ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam, tetapi juga menjadi dasar penanggalan Hijriyah yang digunakan hingga saat ini.
Selain itu, bulan Muharram juga menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan amal kebaikan, seperti sedekah, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak dzikir. Amalan-amalan ini sangat dianjurkan karena pahalanya dilipatgandakan pada bulan yang mulia ini. Dengan memanfaatkan keutamaan bulan Muharram, umat Islam dapat memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.