Selaras dengan prinsip-prinsip dalam Islam, minimalisme hijau menjadi salah satu cara untuk berkontribusi dalam gaya hidup zero waste. Minimalisme hijau bukan sekadar gaya hidup yang mengutamakan sedikit barang, tetapi juga menekankan pada penggunaan sumber daya secara bijak dan ramah lingkungan. Konsep ini mengajak kita untuk menyadari bahwa kehidupan yang bahagia tidak harus dipenuhi dengan barang-barang yang melimpah. Dalam banyak hadisnya, Nabi Muhammad mengajarkan umatnya untuk hidup dalam kesederhanaan dan tidak terikat pada harta dunia.
Selain itu, untuk mencapai zero waste, sangat penting untuk menerapkan prinsip daur ulang dan penggunaan kembali barang-barang. Islam juga mendorong umatnya untuk menjaga barang-barang dan tidak menyia-nyiakan sesuatu yang masih bisa digunakan. Rasulullah SAW melarang kita untuk membuang-buang makanan atau barang yang masih bisa dimanfaatkan. Dalam konteks kehidupan modern, ini berarti kita harus lebih kreatif dalam mengolah barang bekas dan tidak terburu-buru untuk membeli barang baru.
Di banyak negara Muslim, berbagai inisiatif mulai muncul untuk mempromosikan gaya hidup ramah lingkungan dan zero waste. Misalnya, festival dan program komunitas yang mendukung pengurangan limbah, daur ulang, dan penggunaan barang-barang yang lebih berkelanjutan. Pendidikan tentang zero waste Islam juga sangat penting dalam membentuk kesadaran masyarakat, terutama generasi muda yang akan memimpin masa depan.