Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan zero waste atau mengurangi sampah telah menjadi perhatian utama di seluruh dunia. Banyak orang berusaha untuk meminimalisir jejak lingkungan mereka dengan berbagai cara. Namun, dalam konteks Islam, konsep ini sudah ada jauh sebelum istilah modern seperti “zero waste” muncul. Mengadopsi gaya hidup yang bersih dan mengurangi limbah, sejalan dengan ajaran Islam, adalah cara untuk menjalani kehidupan yang lebih berkelanjutan dan harmonis dengan alam.
Zero Waste Islam merujuk pada praktik-praktik yang mengutamakan pengurangan sampah sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Dalam Al-Qur'an, terdapat banyak sekali ayat yang mengingatkan kita akan pentingnya menjaga alam dan tidak merusak bumi. Allah SWT berfirman, "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi setelah (diciptakan-Nya) dengan baik." (Qur'an, 7:56). Dari sini, kita dapat melihat bahwa ajaran Islam sejatinya mendorong kita untuk hidup hemat, mengurangi pemborosan, dan cinta terhadap alam.
Gaya hidup Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan contoh dalam penerapan prinsip zero waste. Beliau sangat sederhana dan tidak boros. Misalnya, dalam makanan, beliau menganjurkan untuk tidak membuang-buang makanan dan memakan makanan yang disediakan dengan baik. Praktik ini mencerminkan pendekatan gaya hidup Nabi yang sudah mengintegrasi nilai-nilai efisiensi dan rasa syukur terhadap sumber daya yang diberikan oleh Allah. Pelajaran pentingnya adalah bahwa mengurangi limbah juga berarti menunjukkan rasa syukur kepada-Nya.