Yang kedua : Realita yang tidak sesuai dengan harapan.
Kondisi tersebut menyadarkan kita bahwasannya harapan itu hanya kepada Allah, bukan kepada makhluk. Berharap akan keridhoan dari Allah atas apa yang telah diperbuat, bukan tentang kebaikan dari orang lain. Memberi lebih baik dari pada menerima. Sehingga, hati akan menjadi lega dan ikhlas.
“Barang siapa membantu kebutuhan saudaranya, Allah akan membantu kebutuhannya. Barang siapa membebaskan kesukaran seorang Muslim, Allah akan membebaskan darinya satu kesukaran dari kesukaran – kesukaran pada hari Kiamat. Dan barang siapa menutupi (cacat)-nya, akan ditutup aibnya kelak dihari Kiamat.” (H.r. Bukhari Muslim)
Maka jadilah teman baik, yang senantiasa berbuat baikkarena Allah SWT.