Josephus sendiri diperkirakan lahir setelah masa penyaliban Yesus pada sekitar tahun 37 M. Ia dikenal sebagai seorang bangsawan, pemimpin militer, dan memiliki hubungan yang erat dengan Palestina.
Namun demikian, Josephus tidak diakui sebagai pengikut Yesus. Mykytiuk meyakini bahwa Josephus hidup pada masa gereja awal berdiri, sehingga ia mengenal individu yang memiliki pengalaman mendengar dan melihat Yesus.
Selanjutnya, beberapa pertanyaan terkait dengan keaslian peninggalan sejarah yang terkait dengan Yesus, seperti mahkota duri yang diklaim dikenakan oleh Yesus saat penyaliban serta Kain Kafan Turin, terus menjadi bahan perdebatan.
Meskipun begitu, beberapa bukti fisik yang menopang kebenaran cerita dalam Alkitab telah berhasil ditemukan oleh para arkeolog. Meskipun terdapat perdebatan mengenai keberadaan Nazaret kuno, kota masa kecil Yesus yang tertulis dalam Alkitab, para arkeolog berhasil menemukan sebuah rumah dengan halaman batu, makam, dan kolam.
Para arkeolog juga berhasil menemukan bukti fisik penyaliban Romawi sebagaimana yang digambarkan dalam Perjanjian Baru. Informasi yang diambil dari CNN Indonesia menyebutkan bahwa catatan paling terperinci mengenai kehidupan dan kematian Yesus berasal dari empat Injil dan tulisan-tulisan Perjanjian Baru lainnya.
Namun demikian, perlu diingat bahwa semua sumber-sumber ini ditulis oleh penganut agama Kristen dan tentu saja memiliki bias dalam penyajian informasinya.