Di samping berbuat baik, kita juga dianjurkan untuk memuliakan teetangga. Salah satunya dengan memberikan hadiah meskipun kecil bentuk dan nilainya. Rasulullah saw. menasihati Abu Dzar, “Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak kuah daging, perbanyaklah airnya, dan berilah tetanggamu.” (HR Muslim).
Pada kenyataannya sulit bagi kita untuk memberi kepada semua tetangga. Karean itu, yang diutamakan adalah tetangga yang paling dekat dengan pintu rumah kita. Aisyah r.a. pernah bertanya, “Ya Rasulullah, sesunguhnya aku mempunayi tetangga, manakah yang lebih berhak aku beri hadiah?” Rasululah menjawab, “Yang rumahnya lebih dekat dengan pintu rumahmu.” (HR Bukhari).
Termasuk memuliakan tetanggga adalah membiarkan tetanggga memanfaatkan sebagian fasilitas kita seperti menyandarkan kayunya ke dinding rumah. Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah seorang tetangga melarang tetangganya menyandarkan kayunya pada dinding rumahnya.” Abu Hurairah r.a. kemudian berkata, “Mengapa aku melihat kalian berpaling dari sunah ini? Demi Allah (kalau kalian tidak kembali kepada sunah ini) pasti aku lempari rumah kalian dengan kayu.” (HR Bukhari Muslim).
“ Janganlah engkau tinggikan bangunanmu untuk berbangga atasnya dan menyebabkan terhalangnnya angin ke rumahnya kecuali dengan izinnya. Bila engkau memberi buah-buahan, berilah sebagiannya. Bila tidak, sembunyikanlah dari penglihatannya dan janganlah biarkan anakmu keluar dengannya (buah-buahan) yang menyebabkan anak tetangganya menginginkannya. Apakah kalian memahami apa yang aku katakan kepada kalian? Tidaklah ada yang bisa menuaikan hak tetangganya, kecuali sedikit sekali dari orang yang dirahmati Allah’.”Wallahu a’lam.