Pada bulan Ramadan ini merupakan bulan evaluasi diri, baik terhadap para pejabat, wakil rakyat, maupun orang yang bisa menjadi narasumber atau menyebarkan informasi. Orang yang menyampaikan informasi bisa dibagi dalam tiga kelompok yakni informasi dari seorang yang jujur dan secara hukum harus diterima, informasi dari seorang pendusta yang harus ditolak, dan infonnasi dari orang fasik yang membutuhkan klarifikasi, cek dan ricek akan kebenarannya.
Puasa itu menahan diri, termasuk menahan diri untuk tidak meng-gosip atau menyebarkan informasi yang tidak benar. Kalau hal itu tetap dilakukan bisa mengurangi pahala puasa, bahkan menggugurkan puasa sehingga kita hanya mendapatkan pahala berupa lapar dan dahaga.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Qatadah, Nabi Muhammad menyatakan, tabayyun merupakan perintah Allah, sedangkan sikap terburu-buru dan langsung menyebarkan informasi yang belum tentu benar merupakan arahan setan. Hanya karena kita mendengar atau membaca berita yang isinya sepihak lantas kita sebarkan ke mana-mana.