Dalam Islam, memanfaatkan waktu dengan bijak berarti mengisi setiap detik dengan amal yang bermanfaat. Hal ini mencakup ibadah, menuntut ilmu, bekerja, berbuat baik kepada sesama, serta menjaga kesehatan. Waktu yang terbuang percuma dianggap sebagai bentuk ketidakbersyukuran terhadap nikmat Allah SWT. Sebaliknya, waktu yang digunakan untuk kebaikan akan menjadi investasi berharga di dunia dan akhirat.
Salah satu cara memanfaatkan waktu dengan bijak adalah dengan membuat prioritas. Islam mengajarkan umatnya untuk mendahulukan hal-hal yang lebih penting dan bermanfaat. Misalnya, melaksanakan shalat tepat waktu, menuntut ilmu, atau membantu orang lain. Dengan memiliki prioritas yang jelas, seseorang dapat menghindari pemborosan waktu pada hal-hal yang tidak berguna.
Selain itu, Islam juga mengajarkan disiplin dalam mengatur waktu. Rasulullah SAW adalah sosok yang sangat disiplin dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Beliau memiliki jadwal yang teratur untuk ibadah, bekerja, istirahat, dan bersosialisasi. Dengan meneladani sikap disiplin ini, umat Islam dapat memaksimalkan penggunaan waktu tanpa merasa terbebani.
Memanfaatkan waktu dengan bijak juga berarti menghindari perilaku yang merugikan, seperti malas, menunda-nunda pekerjaan, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Islam sangat menekankan pentingnya menghindari sifat malas karena hal tersebut dapat menghambat seseorang dari meraih keberhasilan. Sebaliknya, Islam mendorong umatnya untuk selalu bersemangat dan produktif dalam setiap kesempatan.