Membaca Al-Qur’an tanpa wudhu juga dapat dilakukan dengan menggunakan perangkat elektronik atau aplikasi yang memuat Al-Qur’an. Banyak aplikasi saat ini yang memungkinkan seseorang mengakses Al-Qur’an tanpa harus menyentuh mushaf fisik. Dalam konteks ini, ada peluang untuk membaca Al-Qur’an tanpa berwudhu, walaupun tetap disarankan untuk menjaga kesucian sesuai dengan ajaran agama.
Sebagai tambahan, terdapat pula jarak dalam memahami maksud dari membaca Al-Qur’an. Apakah membaca Al-Qur’an sekadar menyatakan lafaz ataukah juga melibatkan pemahaman dan refleksi? Banyak ulama yang menekankan bahwa membaca Al-Qur’an tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga harus melibatkan penghayatan dan kurang lebih memahami isi serta maknanya. Jika seseorang berfokus pada pemahaman dan refleksi, kondisi wudhunya bisa jadi tidak menjadi halangan utama.
Di beberapa komunitas, ada juga yang berpendapat bahwa membaca Al-Qur’an tanpa wudhu dapat dilakukan jika tidak ada mushaf yang bisa dijangkau dan ketika seseorang memanggil ayat-ayat Al-Qur’an dengan mengingat dari hafalan. Ini menunjukkan bahwa terdapat konsep fleksibilitas dalam melaksanakan ibadah, khususnya dalam membaca Al-Qur’an.