Relevansi antara bekerja dan keluarga juga dapat dilihat dari bagaimana cara seseorang mengelola waktu dan prioritasnya. Bekerja tidak seharusnya mengorbankan waktu bersama keluarga; sebaliknya, keduanya harus berjalan seimbang. Ketika seseorang bekerja dengan terencana dan efektif, dia akan memiliki lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama orang-orang tercintanya.
Dalam budaya kolektif, mengutamakan keluarga adalah nilai yang dijunjung tinggi. Waktu yang dihabiskan bersama keluarga menciptakan kenangan yang tak ternilai dan memperkuat hubungan antar anggota keluarga. Dengan demikian, bekerja untuk keluarga menjadi sebuah bentuk ibadah yang melibatkan tanggung jawab, cinta, dan komitmen yang dalam. Jadi, wajar jika banyak yang berpendapat bahwa bekerja untuk keluarga bisa menjadi sebuah ibadah yang tidak hanya mendatangkan rezeki, tetapi juga berkah dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.