Salah satu alasan mengapa tidur di masjid bisa menjadi tidak disarankan adalah karena masjid adalah tempat yang suci, dan semestinya selalu dihormati. Tidur yang berlebihan atau dilakukan dengan cara yang sembarangan dapat membawa kesan tidak pantas. Misalnya, tidur dengan posisi yang tidak sopan, atau terlalu lama sehingga mengganggu jalannya aktivitas di masjid. Para pengunjung, terutama yang datang untuk beribadah, diharapkan dapat menjaga tata tertib dan kesopanan di dalam masjid.
Selain itu, kita juga perlu mempertimbangkan suasana masjid itu sendiri. Jika masjid dalam keadaan ramai dan banyak orang yang beribadah, tidur di dalam masjid sebaiknya dihindari. Suasana yang penuh dengan aktivitas ibadah akan lebih tepat untuk menjaga konsentrasi dan kesucian ibadah. Namun, jika situasi sepi dan tidak ada orang lain, tidur di masjid bisa dianggap lebih dapat diterima.
Di beberapa kultur dan negara, hukum tidur di masjid juga dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat lokal. Misalnya, di negara-negara dengan budaya tidur siang seperti di Timur Tengah, ada masjid yang membolehkan jamaah untuk tidur singkat sebagai bagian dari rutinitas harian mereka. Namun, ini tidak boleh disamakan di semua tempat. Beberapa masyarakat lebih ketat dalam penegakan hukum terkait tidur di dalam masjid, dan praktik ini mungkin saja akan dipandang tidak sopan.