"Kami ingin menyampaikan pesan tegas kepada pemerintah bahwa mahasiswa tidak akan tinggal diam melihat ketidakadilan. Aksi ini adalah bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat," ujar Herianto dalam konferensi pers.
Aksi ini dipicu oleh sejumlah kebijakan yang dianggap merugikan masyarakat, seperti pemangkasan anggaran pendidikan dan kesehatan, kenaikan harga bahan pokok, serta kebijakan ekonomi yang dinilai tidak pro-rakyat. Selain itu, mahasiswa juga memprotes kebijakan efisiensi anggaran yang tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Di berbagai kota besar lainnya, aksi serupa juga berlangsung dengan skala yang lebih kecil. Mahasiswa dari berbagai universitas di Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar turut menggelar demonstrasi di depan kantor pemerintahan daerah masing-masing.
Pihak kepolisian telah menyiapkan pengamanan ketat untuk mengantisipasi potensi kericuhan. Meski begitu, BEM SI menegaskan bahwa aksi ini akan berlangsung damai dan tertib. "Kami tidak ingin ada provokasi dari pihak-pihak tertentu yang dapat mencoreng gerakan ini," tambah Herianto.