Menurut Qodari, Anies bisa menjadi kuda hitam karena jabatan strategisnya sebagai orang nomor satu di Jakarta dan banyak sorot oleh media massa. Hal ini pastinya, membantu dirinya dikenal seluruh lapisan masyarakat.
"Tetapi PR (pekerjaan rumah) banyak, jadi kalau Anies buat kebijakan, kebijakannya itu jadi sorotan, contohnya Becak yang pembicaraannya berlanjut terus," tutur Qodari (Sumber: Tribunnews.com).
Kesimpulan Qadari benar, sosok Anies memang kuda hitam jika diturunkan dalam Pilpres 2019. Tetapi, Qadari salah jika berpikir kekudahitaman Anies itu disebabkan karena sebagai Gubernur DKI, Anies mendapat sorotan media.
Sorot media memang menghasilkan peningkatan popularitas. Tetapi, dalam popularitas terkandung dua muatan, yaitu sentimen positif dan sentimen negatif. Karenanya ada orang yang populer karena dielu-elukan media. Sebaliknya ada juga yang menjadi populer karena diberitakan sebagai musuh masyarakat. Dan, ada juga yang karena keduanya.