Dampak dari Perjanjian Maastricht sangatlah besar, terutama dalam hal politik dan ekonomi di Eropa. Secara politik, perjanjian ini telah membawa tentang pembentukan struktur kelembagaan Uni Eropa yang lebih kokoh, seperti Parlemen Eropa, Dewan Eropa, dan Komisi Eropa. Pembentukan lembaga-lembaga ini memberikan wadah yang lebih jelas bagi kerjasama di antara negara-negara anggota Uni Eropa. Sementara dari segi ekonomi, pengenalan mata uang tunggal Euro telah memberikan stabilitas dan kemudahan dalam perdagangan serta perjalanan di antara negara-negara anggota.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa langkah-langkah integrasi yang diambil melalui Perjanjian Maastricht juga menimbulkan beberapa kontroversi. Adopsi Euro, misalnya, telah menjadi topik panas di banyak negara anggota yang merasa bahwa pengorbanan kedaulatan moneter mereka terlalu besar. Selain itu, terdapat pula keprihatinan terhadap hilangnya kontrol terhadap kebijakan moneter dan fiskal di tingkat nasional.
Meskipun demikian, Perjanjian Maastricht tetap menjadi tonggak sejarah yang penting dalam pembentukan Uni Eropa modern. Dengan membawa tentang integrasi politik dan ekonomi yang lebih dalam di antara negara-negara Eropa, perjanjian ini telah menciptakan fondasi yang kokoh bagi kerjasama di benua tersebut. Dengan adanya Perjanjian Maastricht, Uni Eropa menjadi lebih dari sekadar entitas ekonomi, tetapi juga sebuah wadah bagi kerjasama politik dan keamanan di Eropa.