Kelompok yang melakukan peretasan tidak memberikan tanggapan langsung terhadap tuduhan yang dilayangkan oleh AS. Salah satu anggota dari kelompok tersebut menyatakan, "Apakah Anda berharap saya akan memberikan jawaban?" kepada Reuters.
Di lain pihak, perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menegaskan bahwa tuduhan keterlibatan dalam serangan peretasan tersebut tidak memiliki dasar dan tidak dapat diterima. Mereka menolak keras tuduhan yang dilayangkan kepada Iran.
Sementara itu, FBI enggan memberikan komentar terkait isu peretasan ini.
David Whheler, pendiri dari American Muckrakers, memastikan bahwa dokumen yang dibagikan oleh kelompok peretasan asli. American Muckrakers merupakan situs komite aksi politik Demokrat. Pengungkapan dokumen tersebut diyakini sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada publik mengenai strategi kampanye Trump dan totalitasnya untuk memenangkan pemilu.
Pada awal bulan, tim kampanye Trump sempat mengungkapkan soal operasi peretasan yang diduga dilakukan oleh Iran. Mereka yakin bahwa aktivitas tersebut bertujuan untuk mengganggu jalannya pemilu presiden dan menimbulkan kekacauan.
Kontroversi yang melingkupi peretasan email Trump oleh Iran mengundang perhatian luas dari berbagai pihak, terutama karena Amerika Serikat sedang dalam masa persiapan pemilihan presiden yang sangat penting. Analytis politik dan pakar keamanan siber turut memperhatikan tindakan ini sebagai bentuk campur tangan asing dalam urusan politik internal AS.