Sikap mendukung Iran juga mencerminkan posisi Rusia yang ingin menunjukkan bahwa mereka tidak akan meninggalkan sekutunya. Dalam beberapa tahun terakhir, kedekatan Rusia dan Iran semakin terjalin, terutama di bidang kerjasama militer dan ekonomi. Rusia telah memainkan peran penting dalam membantu Iran mengembangkan kemampuan pertahanannya, serta mendukungnya dalam menghadapi sanksi dari negara-negara Barat. Dengan situasi yang semakin memanas, banyak kalangan khawatir bahwa dukungan Rusia kepada Iran dapat memicu respons dari AS dan sekutunya, sehingga meningkatkan risiko terjadinya konflik berskala lebih besar.
Kunjungan ini juga menimbulkan kekhawatiran significan di kalangan analis keamanan internasional mengenai potensi dampak yang bisa ditimbulkan terhadap stabilitas regional. Apabila AS memutuskan untuk meningkatkan serangan terhadap Iran, bisa jadi Rusia akan terpaksa mengambil sikap yang lebih aktif demi menjaga kepentingan mereka dan sekutunya. Ini menjadi semakin relevan ketika melihat dinamika geopolitik yang ada saat ini, di mana banyak kekuatan besar bersaing untuk mendapatkan pengaruh di Timur Tengah.
Selain itu, kehadiran Rusia sebagai pendukung utama Iran juga berpotensi mengubah pola kekuatan yang ada di kawasan. Dalam konteks ini, Araghchi berusaha menggarisbawahi pentingnya hubungan bilateral antara kedua negara dalam menghadapi tantangan yang ada. Waktu pertemuan yang berdekatan dengan serangan AS terhadap fasilitas nuklir Iran juga menunjukkan betapa pentingnya agenda tersebut bagi kedua negara.