Tampang

Krisis Lebanon: Negara Tanpa Pemerintahan yang Stabil

15 Mei 2025 08:27 wib. 18
0 0
Krisis Lebanon
Sumber foto: pinterest

Tampang.com | Lebanon saat ini terjebak dalam suatu krisis yang berkepanjangan dan kompleks, yang dipicu oleh berbagai faktor politik, ekonomi, dan sosial. Setiap aspek dari krisis ini saling terkait, dan dampaknya telah merugikan kehidupan masyarakat Lebanon. Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan adalah olahraga politik sektarian yang mendorong ketidakstabilan di negara ini. Sejak akhir perang saudara pada tahun 1990, Lebanon telah dihadapkan pada berbagai tantangan yang muncul dari sistem politik sektarian yang keadaannya semakin memburuk.

Sistem politik sektarian di Lebanon menempatkan kekuasaan berdasarkan identitas agama dan etnis, yang mengakibatkan perpecahan di antara berbagai kelompok masyarakat. Negara ini memiliki populasi yang beragam, termasuk Muslim Sunni, Muslim Syiah, Kristen Maronit, dan Druze, yang masing-masing memiliki perwakilan politik. Namun, alih-alih membawa stabilitas, sistem ini justru membentuk struktur kekuasaan yang rentan terhadap korupsi dan nepotisme. Dalam banyak kasus, para pemimpin politik lebih mementingkan kepentingan kelompok mereka daripada kesejahteraan bangsa secara keseluruhan.

Krisis Lebanon terasa semakin parah dengan runtuhnya perekonomian yang telah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. Inflasi melambung tinggi, nilai mata uang menyusut drastis, dan angka pengangguran meningkat. Masyarakat Lebanon kini mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, layanan kesehatan, dan pendidikan. Ketidakpuasan ini kemudian memunculkan gelombang protes yang melibatkan berbagai kalangan, dari mahasiswa hingga pekerja, yang menyerukan perubahan mendasar dalam struktur politik dan pemerintahan Lebanon.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?