Kepala Komisi Pemilihan Pusat Georgia (CEC) Giorgi Kalandarishvili disiram oleh tinta hitam oleh perwakilan oposisi Davit Kirtadze pada 16/11/24 setelah mengesahkan hasil pemilu yang dicurigai terdapat kecurangan. Tindakan tersebut terjadi setelah Partai Georgian Dream memenangkan hasil pemilu yang diselenggarakan di Georgia. Kejadian ini mengundang perhatian publik baik di dalam maupun luar negeri.
Peristiwa itu menunjukkan tegangnya situasi politik dan ketegangan antara pemerintah dan oposisi di Georgia. Setelah pengesahan hasil pemilu yang kontroversial, Kalandarishvili sedang berbicara di hadapan wartawan ketika tiba-tiba diserang oleh Kirtadze. Tinta hitam melekat di wajah dan rambut Kalandarishvili, menyebabkan kehebohan di tengah-tengah acara yang seharusnya menjadi momen penting dalam proses demokrasi.
Pada Senin 11/11/24, ribuan warga Georgia kembali mengadakan demonstrasi menolak hasil pemilu parlemen di Tbilisi. Warga dan Presiden Georgia Salome Zourabichvili menuntut pemerintah mengadakan pemilu ulang yang diawasi langsung oleh lembaga internasional.
Partai Georgian Dream, yang didirikan oleh mantan pemimpin miliarder Bidzina Ivanishvili, memenangkan mayoritas suara dalam pemilu. Namun, hasil tersebut telah memicu protes di Georgia, dengan tuduhan kecurangan dan pelanggaran terhadap integritas pemilu.