Menurut Tony, SDM terutama di bidang IT serta infrastrutur teknologinya sangatlah penting untuk diperhatikan dalam penataan kawasan ibukota negara nantinya untuk menghubungkan daerah-daerah di seluruh Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Selain dari segi SDM dan Infrastruktur IT, pemerintah juga perlu memerhatikan aspek kemaritiman karena Indonesia merupakan negara maritim. Menurut Kepala Departemen Teknik Transportasi Laut, Fakultas Teknologi Kelautan ITS, Tri Achmadi, pengembangan aspek kemaritiman akan menunjang pemerataan pembangunan dan ekonomi Indonesia untuk kawasan luar pulau Jawa seperti Papua, Sulawesi, Kalimantan, NTT dan NTB.
Ahli Tata Kota dan Arsitektur ITS, Johan Silas mengatakan pemilihan kota Palangkaraya sebagai ibukota negara yang baru tidak sesuai dengan misi Presiden Jokowi yang ingin menjadikan laut sebagai masa depan pembangunan ekonomi bangsa.
Johan SIlas juga mengungkapkan bahwa wilayah Kalimantan Timur adalah yang cocok dan memenuhi kriteria ibukotas negara versi ITS. Hal ini karena wilayah Kaltim sebagian besar tekstur tanahnya padat, sehingga dari segi pembangunan akan lebih mudah dan menghemat budget, berbeda dengan tanah Palangkaraya yang berupa gambut. Selain itu Kalimantan Timur adalah wilayah yang paling jarang terjadi konflik sosial serta bencana alam seperti tanah longsor atau kebakaran.