Dia juga menuturkan, jika Demokrat merapat, koalisi partai pendukung pemerintah akan bertambah gemuk. Koalisi akan diisi oleh delapan partai, diantaranya PDIP, Golkar, NasDem, PPP, PKB, PAN, Hanura plus Demokrat. Kendati demikian, dirinya tak mau berandai-andai terkait koalisi gemuk pendukung pemerintah itu.
”Saya enggak bisa berandai-andai. Nanti kita lihat saja kalau misalnya memang akan ada satu formasi baru dalam pemerintah yang rumornya akan ada reshuffle, ya kita liat apakah memang ada formasi baru atau tidak,” imbuhnya.
Diketahui, Partai Demokrat sudah menepis spekulasi bergabung di barisan pendukung pemerintah yang dilayangkan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhi Baskoro Yudhoyono. Ibas sapaan akrab Edhi Baskoro Yudhoyono itu mengatakan, partainya memilih tetap bersama rakyat. Namun, Demokrat tetap menjalin hubungan baik dengan pemerintah dan fraksi partai pendukungnya. ”Yang jelas kami ini selalu bersama masyarakat, selalu bersama rakyat. Kita dekat dengan pemerintah, kita dekat dengan semua partai, kita dekat dengan semua anggota DPR dan fraksi,” kata Ibas.
Ditambahkan Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, dukungan terhadap Perppu Ormas tidak berarti partainya masuk barisan pendukung pemerintahan Jokowi-JK. Dia sekaligus menepis anggapan adanya tawaran untuk masuk ke dalam kabinet kerja. ”Saya enggak ada tuh. Enggak ada tuh ke saya, enggak ada tawaran. Ke Demokrat juga enggak ada. Tanyakan yang menawarlah. Kami enggak ditawari tuh,” akunya.