Pertemuan antara Prabowo dan Megawati juga menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan bergabungnya PDIP dalam kabinet presiden terpilih. Dalam konteks ini, Wakil Sekjen Partai Gerindra Andy Wijaya menekankan perlunya melihat bahwa kolaborasi politik adalah kebutuhan bangsa, bukan semata-mata kepentingan partai politik. Dengan demikian, wacana untuk melibatkan semua kekuatan politik dalam kabinet tidak lagi terdengar sebagai hal yang mustahil.
Keinginan untuk melibatkan semua kekuatan politik dalam pembangunan bangsa juga dipandang sebagai langkah progresif di tengah peta politik Indonesia yang terus berkembang. Kolaborasi dan inklusi dalam konteks ini memerlukan semangat tenggang rasa dan kebersamaan yang kuat, sehingga perbedaan pandangan politik tidak lagi menjadi sebuah hambatan dalam meraih kemajuan bersama.
Dengan demikian, pertemuan antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri memperlihatkan pergeseran paradigma politik yang lebih inklusif dan kolaboratif. Upaya untuk mengundang lawan politik, termasuk PDIP, untuk terlibat dalam pembangunan bangsa di tingkat kabinet menunjukkan semangat untuk bersatu demi kepentingan nasional. Semoga semangat gotong royong ini dapat membawa perubahan positif dalam dinamika politik Indonesia ke depan.