Dengan demikian, kritik yang disampaikan oleh Faisal Basri menyoroti praktik pembagian bansos yang dinilai tidak netral dan menggunakan dana bansos sebagai alat politik dalam mendukung pasangan calon tertentu. Selain itu, kritik tersebut juga menyinggung sosok-sosok penting di pemerintahan seperti Airlangga Hartarto dan Bahlil Lahadalia, yang dianggap terlibat dalam praktik pembagian bansos yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan kemanusiaan.