Selain menyinggung Airlangga Hartarto, Faisal juga menyinggung pernyataan Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, terkait dugaan bahwa Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam pembagian bansos.
"Juga disebutkan oleh Menteri Investasi, Pak Bahlil, bahwa silakan saja Bu Risma membuat (bansos) sendiri. Dipikirkan oleh semua menteri, mentalitas dan moralitasnya seperti Bu Risma, tetapi dia tidak mau mempolitisasi bansos," jelasnya.
Faisal juga sempat menyebut bahwa praktik pembagian bansos yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto hingga Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, merupakan bentuk vulgaritas yang dilakukan untuk kepentingan pemenangan Prabowo-Gibran.
"Jadi, uangnya sudah ada, tetapi masih kurang mendapatkan perhatian, sehingga harus ditunjukkan secara demonstratif. Contohnya, seperti yang dilakukan oleh Airlangga Hartarto, dan masih banyak menteri lainnya. Namun yang paling vulgar adalah Airlangga Hartarto, Bahlil, dan Zulkifli Hasan," tegasnya.