Dalam konteks tersebut, intelijen memegang peran krusial dalam mendeteksi potensi gangguan keamanan pasca-pemilu. Mereka bertugas untuk mengumpulkan informasi, menganalisis perkembangan situasi, dan memberikan rekomendasi kepada pihak terkait dalam rangka menjaga keamanan negara. Dengan memastikan kehadiran intelijen yang siap dalam mengantisipasi potensi kerawanan, pemerintah dapat memberikan rasa aman dan kepastian kepada masyarakat pasca-pemilu.
Tak hanya itu, Menko Polhukam Marsekal Purn Hadi Tjahjanto juga mendorong penguatan sinergi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat dalam mengantisipasi potensi konflik pasca-pemilu. Sinergi ini diperlukan dalam membangun kesadaran bersama akan pentingnya merawat persatuan dan kesatuan dalam menanggapi hasil pemilu serta menjaga situasi keamanan yang kondusif.
Melalui langkah-langkah preventif ini, pemerintah berupaya untuk mencegah aksi demo besar-besaran yang dapat mengganggu stabilitas nasional pasca-pemilu. Dengan demikian, diharapkan proses demokrasi pasca-pemilu dapat berjalan dengan damai dan tertib, serta seluruh elemen masyarakat dapat menjaga harmoni dan perdamaian dalam perbedaan.