Faktanya, hasil Pilpres 2014 yang diiselenggarakan sekitar tujuh bulan setelah survei Kompas dirilis, Jokowi meraih 53,15 persen suara dan Prabowo mendapat 46,85 persen suara.
Pasangan Prabowo-Hatta memang kalah dari pasangan Jokowi-JK. Namun demikian, lonjakan tingkat elektabilitas Prabowo lebih tinggi dari Jokowi-JK.
Jadi, kalau pun menggunakan acuan hasil survei, rendahnya tingkat elektabilitas belum tentu mengisyaratkan tidak adanya pelonjakan setelah memasuki masa kampanye. Bahkan setelah masa pendaftaran pasangan calon capres-cawapres.
Demikian juga dengan Gatot Nurmantyo. Meski elektabilitasnya saat ini disebut-sebut paling moncer hanya 15 persen, namun setelah masa pendaftaran pasangan capres-capres dapat saja terjadi pelonjakan.