Sang kekasih bahkan mengungkapkan bahwa Xiaoyu pernah mengancam untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat dari balkon rumah akibat merasa diabaikan. Keadaan semakin memburuk sehingga pihak berwajib terlibat untuk membantu mengatasi masalah ini. Polisi yang datang ke rumah Xiaoyu akhirnya membawanya ke rumah sakit karena curiga bahwa masalah yang dihadapinya terkait dengan kesehatan mental.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan medis, Xiaoyu didiagnosis mengalami gangguan kepribadian ambang yang disebut "love brain" oleh dokter Du Na dari The Fourth People's Hospital of Chengdu. Dokter Du Na menjelaskan bahwa kondisi seperti "love brain" seringkali terjadi bersamaan dengan penyakit mental lainnya seperti kecemasan, depresi, dan gangguan bipolar.
Menurutnya, gangguan mental seperti yang dialami Xiaoyu juga bisa berkaitan dengan masalah hubungan yang tidak sehat dengan orang tua ataupun pengalaman trauma saat kecil. Pasien dengan gejala ekstrem seperti Xiaoyu memerlukan pertolongan medis dan perawatan yang tepat.