Carilah fenomena atau isu yang masih menjadi perdebatan, memiliki celah penelitian, atau belum banyak dieksplorasi. Misalnya, alih-alih membuat judul "Pemasaran Media Sosial pada Brand A," coba ubah menjadi "Analisis Efektivitas Pemasaran Konten Interaktif di Instagram terhadap Keputusan Pembelian Generasi Z pada Brand Kosmetik Lokal X." Judul kedua ini jauh lebih spesifik, memiliki masalah yang jelas (efektivitas), dan menawarkan sebuah penelitian yang lebih mendalam.
Persempit Ruang Lingkup dan Tentukan Objek Riset
Judul skripsi yang terlalu luas cenderung ditolak karena sulit untuk dijangkau dalam batasan waktu dan sumber daya yang ada. Penting untuk mempersempit ruang lingkup penelitian. Tentukan lokasi, waktu, atau objek spesifik yang akan diteliti. Misalnya, daripada meneliti "Pengaruh Teknologi pada Pendidikan," lebih baik tentukan "Pengaruh Penggunaan E-Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA di Jakarta Timur."
Menentukan objek riset yang jelas juga krusial. Apakah akan meneliti perusahaan, kelompok masyarakat, atau sebuah kebijakan? Dengan objek yang spesifik, dosen akan lebih mudah melihat fokus penelitian. Jika perlu, tentukan juga populasi dan sampel yang akan digunakan. Semakin spesifik judul, semakin terlihat keseriusan dan persiapan yang sudah dilakukan.
Teliti Referensi dan Ikuti Tren Riset
Sebelum mengajukan judul, luangkan waktu untuk menjelajahi literatur dan penelitian-penelitian terbaru yang relevan dengan topik yang diminati. Baca jurnal-jurnal ilmiah, prosiding konferensi, atau skripsi-skripsi dari universitas lain. Cara ini akan membantu mengetahui apakah topik yang akan diambil sudah jenuh atau belum.