Keduabelas, memberikan penghargaan dan pengakuan kepada siswa yang menunjukkan perilaku positif dapat mendorong budaya anti-bullying. Sekolah dapat mengadakan penghargaan bulanan atau tahunan untuk siswa yang menunjukkan empati, kerja sama, dan kepemimpinan dalam upaya melawan bullying. Pengakuan ini tidak hanya memotivasi siswa untuk berperilaku baik, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai positif dalam komunitas sekolah.
Ketigabelas, menciptakan ruang aman atau "safe spaces" di sekolah di mana siswa dapat merasa aman dan didengar adalah salah satu cara untuk mendukung korban bullying. Ruang ini dapat dikelola oleh konselor atau staf terlatih lainnya dan menjadi tempat bagi siswa untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan mendapatkan dukungan. Ruang aman ini juga bisa menjadi tempat untuk mengadakan kegiatan yang mempromosikan kesehatan mental dan kesejahteraan siswa.
Keempatbelas, membangun aliansi dengan organisasi luar sekolah yang berfokus pada pencegahan bullying dapat memperkuat upaya sekolah. Organisasi ini dapat memberikan sumber daya, pelatihan, dan dukungan tambahan yang mungkin tidak tersedia di sekolah. Kerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat, pusat kesehatan mental, dan organisasi advokasi dapat memperkaya program anti-bullying yang sudah ada dan memberikan perspektif baru.
Dengan mengimplementasikan berbagai strategi ini, sekolah dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua siswa. Pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan bahwa bullying dapat diatasi secara efektif dan bahwa siswa dapat belajar dan berkembang dalam lingkungan yang positif.