Risiko kanker adalah salah satu dampak jangka panjang yang paling dikhawatirkan dari paparan radiasi. Para ahli medis percaya tidak ada dosis radiasi yang benar-benar "nol risiko" dalam hal memicu kanker, meskipun risikonya sangat kecil pada dosis yang rendah. Paparan kronis dari lingkungan kerja atau akibat kecelakaan bisa meningkatkan kemungkinan mutasi genetik yang mengarah pada kanker, terutama kanker tiroid, leukemia, dan kanker paru-paru.
Selain kanker, paparan radiasi juga bisa menyebabkan masalah genetik pada keturunan jika sel reproduksi terpapar. Namun, penelitian menunjukkan bahwa efek genetik seperti itu jauh lebih jarang terjadi pada manusia dibanding yang diperkirakan sebelumnya, meskipun hal ini tetap menjadi subjek penelitian intensif.
Penggunaan Radioaktif yang Bermanfaat
Terlepas dari bahayanya, radioaktif juga punya segudang manfaat. Dalam dunia medis, radioterapi digunakan untuk membunuh sel kanker. Isotop radioaktif juga dipakai dalam pencitraan medis seperti PET scan untuk mendiagnosis penyakit. Di sektor energi, reaktor nuklir memanfaatkan reaksi fisi nuklir untuk menghasilkan listrik dalam jumlah besar, sebagai alternatif dari bahan bakar fosil.
Radioaktif juga digunakan dalam bidang industri, seperti mengukur ketebalan material, mensterilkan peralatan, atau menelusuri kebocoran pada pipa. Bahkan, teknik pengawetan makanan dengan radiasi (irradiasi) juga sudah digunakan untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan produk.