Terumbu karang adalah salah satu ekosistem paling penting di laut yang menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dan memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang besar. Bagaimana reproduksi terumbu karang dilakukan? Proses reproduksi terumbu karang ternyata sangat menarik dan unik dalam dunia biologi laut.
Reproduksi terumbu karang dapat terjadi melalui dua cara, yaitu reproduksi seksual dan reproduksi aseksual. Reproduksi seksual terumbu karang melibatkan pelepasan gamet jantan (sperma) dan gamet betina (telur) ke dalam air. Proses ini biasanya terjadi secara massal dan sinkron di antara individu-individu terumbu karang yang berbeda jenis kelamin. Ketika gamet jantan dan betina bertemu, pembuahan terjadi dan embrio baru yang disebut larva terbentuk. Larva-larva ini kemudian akan berkembang dan menyebar hingga menempel pada permukaan yang sesuai untuk tumbuh dan berkembang menjadi koloni baru.
Selain reproduksi seksual, terumbu karang juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual melalui proses fragmentasi. Proses ini terjadi ketika bagian tubuh terumbu karang yang patah atau terlepas, seperti cabang atau fragmen batuan karang, tumbuh menjadi individu baru. Proses fragmentasi ini seringkali dipicu oleh faktor-faktor lingkungan, seperti gelombang laut atau gangguan fisik lainnya.