Di sisi lain, institusi kekuasaan lainnya seperti lembaga pemerintahan, kepolisian, hukum, dan birokrasi juga dapat menjalankan represi dalam bentuk kebijakan, regulasi, dan penegakan aturan yang menghasilkan ketidakadilan sosial atau merugikan kelompok tertentu. Pandangan sosiologis akan represi dalam institusi kekuasaan ini penting untuk menganalisis distribusi kekuasaan, ketimpangan, dan ketidaksetaraan yang terjadi dalam masyarakat.
Selain itu, represi juga dapat muncul dalam lingkungan sosial di masyarakat yang melibatkan interaksi antar individu atau kelompok. Stigma, diskriminasi, stereotip, dan penindasan sosial merupakan bentuk-bentuk represi dalam lingkungan sosial ini. Dari perspektif sosiologis, penting untuk memahami bagaimana norma, nilai, dan kekuasaan berperan dalam pembentukan struktur sosial yang mendukung atau memperkuat tindakan-tindakan represif ini.
Dalam kesimpulannya, konsep represif dalam sosiologi menawarkan pemahaman yang mendalam tentang dinamika sosial, kekuasaan, dan kontrol dalam masyarakat. Melalui analisis sosiologis yang seksama, kita dapat memahami bagaimana represi memengaruhi struktur sosial, hubungan kekuasaan, serta upaya masyarakat untuk merespons dan merubah kenyataan sosial yang ada. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih kritis dalam melihat serta merespons bentuk-bentuk represi yang muncul dalam berbagai aspek kehidupan sosial kita.